“Kekuatan buruh adalah persatuan. Jika tidak ada solusi, kami akan mogok kerja. Aksi akan terus berjalan karena maaf saja tidak cukup,” imbuhnya.
Mayoritas dari 324 karyawan yang terkena dampak adalah perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga.
Mereka menghadapi tekanan besar untuk memenuhi kebutuhan keluarga di tengah sikap perusahaan yang masih belum menyelesaikan kompensasi. Banyak di antara mereka terpaksa mengandalkan pinjaman atau pekerjaan tambahan untuk bertahan hidup.
Sebagai informasi, beberapa waktu pihak dari perwakilan karyawan PT SLJ mendatangi kantor DPRD Samarinda untuk menjelaskan soal kompensasi yang belumkm mereka terima itu. (ale)
Ada perubahan redaksi pada Jumat (25/10/2024) pukul 20.50 WITA, dikarenakan perubahan redaksional tahun pada proses pembayaran kompensasi. Sebelumnya redaksi tertulis adalah "permasalahan keterlambatan kompensasi mulai muncul di tahun 2019" diubah menjadi "permasalahan keterlambatan kompensasi mulai muncul di tahun 2022"
Perubahan juga dilakukan pada foto. Sebelumnya adalah foto ketika adanya aksi demo, diubah menjadi foto ketika rapat di DPRD Samarinda.
Tag