Arus Terkini

Cerita Isman Wahyudi - Warga Samarinda Buka Pijat Kretek, Ramai Didatangi Pasien, Sebulan Tembus 200 Orang

Jumat, 11 April 2025 12:53

Wawancara Isman Wahyudi (53) pegawai Kelurahan Sempaja Barat, saat ditemui redaksi Arusbawah.co pada, Selasa (8/4/2025)/Irwan-Arusbawah.co

Sejak itu, Isman mulai membangun keahliannya di media sosial.

Video-video terapi yang ia unggah ke TikTok, Instagram, dan YouTube mulai banyak ditonton.

Salah satu videonya bahkan ditonton lebih dari 5,7 juta kali.

“Waktu itu saya kaget juga. Video keretak-keretak kok bisa nembus jutaan views. Jadi makin banyak yang datang dari luar kota. Banyak juga yang datang setelah lihat di Google atau Instagram,” tuturnya.

Isman mencatat, dalam sebulan ia bisa menerima hingga 200 pasien.

Pada bulan November tahun lalu, misalnya, jumlah pasien mencapai 198 orang.

Ia memperkirakan, dalam setahun ia menangani sekitar 2.480 pasien.

“Hampir tiap hari sepuluh pasien. Dari jam 4 sore sampai 9 malam. Nggak ada hari libur, kecuali lebaran. Itu pun biasanya masih ada yang telepon,” jelasnya.

Jenis keluhan yang paling banyak ditanganinya adalah nyeri tulang belakang, gangguan pada pinggul, hingga pasien yang mengalami kesulitan bergerak akibat cedera.

“Pasien ada yang udah lumpuh tiga tahun, pinggul lepas. Tapi bisa berdiri lagi setelah diterapi. Saya selalu rekam biar orang percaya. Banyak yang bilang settingan, padahal semuanya nyata,” ujarnya.

Isman mengatakan, teknik keretek yang ia kembangkan bukanlah metode baru, tapi ia kemas dengan pendekatan modern.

Ia menggunakan istilah keretek agar mudah dicari masyarakat melalui internet.

“Kalau saya sebut bone setting, orang awam nggak paham. Tapi kalau dibilang keretek, langsung paham. Mudah dicari. Itu strategi saja,” jelasnya.

Berbeda dengan praktik pijat biasa yang hanya bertujuan membuat tubuh relaks, terapi Isman fokus pada penyembuhan struktur tubuh.

Ia menolak konsep terapi berulang kecuali pada kasus tertentu yang membutuhkan tindak lanjut.

“Kalau bisa sembuh, ya jangan balik lagi. Saya nggak pernah janji pasien harus datang rutin. Kecuali kasus khusus, misalnya cervical dystonia. Itu memang butuh beberapa kali,” katanya.

Menurut Isman, banyak tukang terapi masa kini yang hanya mengejar uang, tanpa bekal dan pelatihan memadai.

Tag

MORE