Arus Terkini

Tarif Impor 32 Persen, Gus Ipang Minta Pemerintah Tak Reaktif Hadapi Kebijakan Trump, Pengamat Ingatkan Perlu Rencana Cadangan

Senin, 7 April 2025 13:23

Kolase Irfan Asy’ari Sudirman Wahid Staf Khusus Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan pengamat ekonomi dari Universitas Mulawarman, Purwadi Purwoharsojo

“Investor butuh kepastian dan efisiensi. Kalau ICOR tinggi, ditambah masalah korupsi dan birokrasi rumit, investor bisa pindah ke negara lain seperti Vietnam,” katanya.

Ia juga menyebutkan sektor sawit dan batubara perlu mendapat perhatian khusus.

Meski ekspor batubara relatif aman, harga global yang terus turun bisa berdampak negatif pada ekonomi daerah seperti Kaltim.

“Ekspor sawit bisa terganggu karena sebagian besar digunakan untuk biodiesel yang diekspor ke Amerika. Kalau permintaan menurun, ekonomi daerah bisa ikut lesu,” katanya.

Purwadi juga menyoroti ketergantungan Indonesia terhadap dolar AS sebagai sumber kerentanan ekonomi nasional.

“Kerja sama dengan BRICS belum maksimal karena negara-negara anggotanya masih enggan pakai mata uang lokal. Selama dolar masih dominan, kita tetap rentan,” tutupnya.

Ads Arusbawah.co
Tag

MORE