Lebih lanjut, Bhima juga menyoroti peran China dalam isu-isu kawasan dan masalah energi.
"Bagaimana pengaruh China dalam berbagai isu, mulai dari Natuna, Taiwan, hingga Xinjiang diungkapkan dalam survei ini? Sebanyak 66% orang Indonesia masih percaya bahwa China memiliki pengaruh positif secara politik di Indonesia. 51% percaya bahwa China mampu
memimpin dunia."
Selain itu, Yeta Purnama, Peneliti di CELIOS, menyampaikan bahwa "Hasil survei ini mengungkapkan beragam persepsi publik, mulai dari optimisme terhadap potensi ekonomi hubungan China-Indonesia hingga kekhawatiran mengenai degradasi lingkungan dan pengaruh budaya."
"Meskipun China dipandang sebagai mitra penting, terdapat kekhawatiran signifikan mengenai dampak sosial dan lingkungan dari investasi China di Indonesia. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia untuk terlibat dalam diskusi yang lebih
mendalam dan pembuatan kebijakan yang proaktif untuk memastikan bahwa hubungan masa depan dengan China memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat," katanya.
Terakhir, CELIOS menekankan harapan mereka agar survei ini dapat dilakukan setiap tahun, untuk memberikan wawasan dan mendorong pemahaman yang lebih dalam bagi berbagai pihak, termasuk pejabat pemerintah, peneliti akademik, jurnalis, dan masyarakat umum.
Dengan melanjutkan inisiatif ini, CELIOS yakin bahwa survei ini akan menjadi alat penting dalam memberikan informasi yang lebih baik untuk pengambilan keputusan kebijakan, memperkaya diskursus akademik, dan meningkatkan kesadaran publik mengenai perkembangan hubungan China-Indonesia yang terus berubah.
Selain itu, CELIOS berkomitmen untuk terus memantau, menganalisis, dan memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai dinamika yang berubah antara China dan Indonesia di masa depan, memastikan bahwa penelitian ini tetap menjadi sumber daya utama dalam menavigasi kompleksitas hubungan bilateral ini. (pra)
Tag