ARUSBAWAH.CO – Aliansi Mahasiswa Universitas Mulawarman (UNMUL) angkat suara terkait sejumlah masalah dalam sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT), bertempat di depan Gedung Rektorat Unmul pada Kamis (23/01/2025).
Mereka pun berteriak soal ini di lokasi itu, yang ditujukan untuk para petinggi dan pengambil kebijakan di Unmul.
Mereka menilai kebijakan yang seharusnya meringankan justru menyisakan ketidakadilan.
Menurut Muhammad Maulana, Presiden BEM UNMUL, sistem UKT yang diterapkan selama ini masih jauh dari ideal.
"UKT seharusnya menyesuaikan kemampuan ekonomi mahasiswa, tapi kenyataannya justru sebaliknya. Banyak mahasiswa yang merasa terbebani," ungkap Maulana.
Ia melihat, salah satu isu utama ialah keterlambatan penerbitan Surat Keputusan (SK) Keringanan UKT. SK No. 12 Tahun 2025 yang diharapkan membantu mahasiswa justru sering terlambat keluar.
Hal ini menurutnya, menciptakan ketidakpastian bagi mereka yang menggantungkan keringanan biaya kuliah.
"SK ini penting untuk memastikan kami bisa bayar kuliah tepat waktu. Kalau terus telat begini, bagaimana nasib kami?," keluh Maulana.
Masalah lainnya adalah distribusi keringanan UKT yang mereka nilai tidak adil.
Beberapa mahasiswa menerima potongan hingga 50%, tetapi banyak yang layak mendapat keringanan malah tidak terakomodasi.
"Kami yang benar-benar butuh malah sering ditolak. Sementara, ada yang kelihatannya tidak terlalu butuh tapi dapat," tambahnya.
Selain itu Maulana sampaikan, gangguan teknis pada bank mitra UNMUL juga kerap menjadi kendala.
Tag