Di akhir, Nidya Listiyono tak memberikan jawaban tegas soal apakah dirinya masih menjadi pengurus Golkar Kaltim ataukah tidak.
Perihal ini, Arusbawah.co sudah mencoba meminta konfirmasi kepada Ketua Tim Seleksi Pimpinan BUMD, Sri Wahyuni.
Namun, sambungan telepon yang dilakukan pada Senin (21/10/2024) malam, belum mendapatkan respon. Pesan yang dikirim juga belum mendapatkan balasan.
Adanya kader partai yang terpilih sebagai pimpinan BUMD ini juga turut direspon Akademisi Universitas Mulawarman Samarinda, Herdiansyah Hamzah.
Dosen Fakultas Hukum itu menyoroti potensi konflik kepentingan yang serius.
"Ini konflik kepentingan yang nyata. Bahaya jika orang partai memimpin BUMD. Hanya akan menjadi bancakan partai pada akhirnya," ujar Herdiansyah.
Ia melanjutkan, bahwa sangat berbahaya jika BUMD justru dipimpin oleh individu dengan afiliasi politik
"Meskipun regulasi hanya menyebutkan syarat 'bukan pengurus partai politik', hal ini bertentangan dengan prinsip konflik kepentingan dalam United Nations Convention Against Corruption (UNCAC)", lanjut Herdiansyah.
"Kita harus konsisten dengan UNCAC karena sangat berbahaya jika BUMD dipimpin oleh individu yang memiliki afiliasi politik atau latar belakang partai", katanya. (wan/pra)
Tag