"Kita sudah tegur, terlalu dekat sama pemukiman. Tambang (nama perusahaan-red) ini. Tambang sudah operasi sekitar satu tahunan. Awalnya jauh, tetapi kemudian mendekat-mendekat," katanya.
"Sudah kami ingatkan, tapi tak ditanggapi. Saya sudah kirim surat, termasuk surat menanyakan perihal adanya kemungkinan longsor dari rumah-rumah warga di sekitar lokasi. Tapi tak ada respon," ucapnya.
Disinggung soal jarak antara lubang tambang dan rumah warga yang disebut hanya berjarak puluhan meter, ia tak tahu mengapa itu bisa terjadi.
Diketahui, sesuai regulasi yang ada, jarak antara lubang tambang dan permukiman warga adalah minimal 500 meter.
Hingga berita ini ditulis, tim redaksi masih coba mencari informasi perihal perusahaan tambang yang diklaim warga beroperasi di kawasan tersebut. (pra)
Tag