Sementara itu, pihak perusahaan melalui Yoga Pranama CSR Officer PT Kalimantan Prima Persada (KPP), turut berikan informasi soal agenda tersebut.
"Untuk sementara kita fokus pada penanggulangan gawat darurat terlebih dahulu. Awalnya kan kita lihat jumlah pengujung Pantai Marang ini semakin banyak. Semakin banyak pengunjung tentu ada risiko-risiko yang kemungkinan terjadi. Nah, dari sana, untuk mitigasi risiko-risiko itu, kami coba hadir dengan pelatihan ini. Sekaligus juga untuk memberikan rasa aman ke pengunjung," katanya.
"Hari ini kita fokus pada water rescue. Artinya penanggulangan gawat darurat pada saat kecelakaan terjadi di air. Misalnya tenggelam dan lain sebagainya," jelasnya.
Untuk instruktur pelatihan, dibawa langsung oleh pihak perusahaan.
"Instruktur itu kami kerja sama dengan tim emergency respond team dari PT KPP. Tim ini sudah terlatih untuk penaggulangan gawat darurat dari pihak perusahaan. Kami juga langsung lakukan simulasi. Pertama simulasi penanganan tenggelam dan kedua simulasi penanganan korban yang posisinya sudah di tepi pantai," jelasnya.
Kegiatan ini pun mendapat respon dari pihak warga desa. Salah satunya Abdul Gani, Ketua Karang Taruna Desa Kaliorang.
"Luar biasa pelatihannya. Sangat menunjang kegiatan-kegiatan pemuda di Pantai Marang. Yang paling berkesan itu simulasinya. Kami harap kegiatan ini bisa berlanjut. Memang kami butuh yang seperti ini. Harus ada pelatihan, agar para pemuda di sini sudah tahu yang harus dilakukan ketika ada risiko bahaya kepada pengunjung. Saya juga ikut simulasinya tadi," pungkasnya.
Senada juga disampaikan Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Bumi Etam Sejahtera, Muhammad Ali AR.
"Kolaborasi ini tepat, karena kami diberikan ilmu, bagaimana bisa menjaga kawasan Pantai Marang ini, agar bisa berkembang ke depannya. Kami terima kasih untuk itu," ucapnya.

Potensi wisata Pantai Marang dengan kondisi kunjungan yang bisa mencapai 2 - 5 ribu orang saat hari-hari besar, masih ada beberapa kendala yang belum terselesaikan.
Tag