ARUSBAWAH.CO – Deputi Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN), Tigor Pangaribuan, menyampaikan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalimantan Timur masih menghadapi kendala, terutama di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Menurut Tigor, terdapat beberapa daerah yang masih sulit dijangkau.
"Kubar dan Mahulu masih agak sulit memang kita jangkau. Dan kami juga telah menyiapkan satuan pelayanan Pemenuhan gizi (SPPG) di wilayah itu, tetapi untuk pembangunan dapur MBG masih diperlukan," ujarnya.
Menurutnya, selain bahan pangan, Infrastruktur juga menjadi faktor agar program ini dapat berjalan secara optimal terutama di daerah terluar.
Ia memaparkan bahwa, saat ini sebanyak 37 Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) telah dipersiapkan untuk membantu satuan pelayanan MBG di Kaltim.
"Mereka akan mengelola dapur yang telah kami tinjau. Targetnya, minimal empat titik dapat beroperasi pada 17 Februari 2025," kata Tigor.
Namun, ia menilai bahwa kesiapan infrastruktur masih perlu dikaji lebih lanjut untuk menjangkau di wilayah 3T.
Tag