“Kalau tidak belajar, tidak akan lahir inovasi. Kita butuh aparatur yang terus bertumbuh, responsif, dan peka terhadap kebutuhan masyarakat,” ucapnya.
Penganugerahan tahun ini dilakukan bersamaan dengan momentum Halal Bihalal yang sempat tertunda pasca idur Idulfitri.
Meski dilaksanakan di tengah bulan Syawal, makna kebersamaan dan saling memaafkan tetap menjadi inti kegiatan.
Guru Mansur, dalam tausiyahnya, menyebut halal bihalal sebagai tradisi khas Indonesia yang bertujuan mengurai kekusutan hati dan memperkuat ikatan kerja.
Wali kota menambahkan bahwa dalam relasi kerja besar seperti pemerintahan kota, gesekan adalah keniscayaan.
“Yang hebat itu yang mau introspeksi dan memberikan maaf lebih dulu,” kata Andi Harun, disambut tepuk tangan hadirin.
Acara ditutup dengan sesi makan bersama, yang turut diikuti oleh seluruh pegawai, tamu undangan, termasuk awak media.
"Kalau halal bihalal tanpa makan-makan itu belum lengkap jadi setelah ini ada makan-makan," pungkasnya.
(adv)
Tag