Arus Publik

Respon Jawaban Dishub soal Tak Fungsinya Traffic Light di Simpang 3 Panjaitan, Akademisi Unmul: Apa Gunanya Kalau Tak Difungsikan? Kan Bukan Pajangan

Senin, 2 September 2024 15:20

Akademisi Universitas Mulawarman, Purwadi Purwoharjo/ Foto: Tribunnews

ARUSBAWAH.CO - Akademisi Universitas Mulawarman, Purwadi Purwaharsojo, mengomentari alasan Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda perihal tak diaktifkannya traffic light di simpang 3 Jalan DI Panjaitan dan Jalan PM Noor.

Purwadi Purwoharsojo menilai pernyataan dan tindakan tersebut kurang tepat karena seperti semestinya trafffic light digunakan untuk mengatur lalu lintas.

“Apa gunanya traffic light kalau tidak difungsikan seperti bagaimana mestinya, kan bukan pajangan ya,” ucap Purwadi Purwoharsojo, dihubungi tim redaksi Arusbawah.co via sambungan telepon pada Senin (2/9/2024) sore.

Purwadi Purwoharsojo juga berpendapat bahwa jika jalan menyempit yang jadi alasan Dishub Samarinda menonaktifkan traffic light itu, maka seharusnya yang diperbaiki adalah jalan menyempit itu, bukan justru mematikan traffic light.

“Kalau memang alasan mengenai jalan menyempit maka perlu diperbaiki jalan dan tikungan tersebut,” ujar Purwadi Purwoharsojo.

“Seharusnya dari awal tidak membuat lampu merah yang tajam seperti itu, Dishub juga pasti ada membuat jalur rekayasa menjadi lebih mudah,” tambahnya.

Soal perbaikan jalan jalan pun, dinilai Purwadi hanya tinggal persoalan saling koordinasi antara dinas-dinas di Kota Samarinda.

“Tentunya Dari Dishub kota maupun pihak terkait juga dapat mengajukan mengenai perbaikan jalan, karena dinas pasti mengetahui aturan dan permasalahan yang ada di lapangan,” ucapnya.

Purwadi Purwoharsojo juga memberikan saran mengenai masalah terkait di tikungan tersebut, yakni perlunya sosialisasi kepada warga sekitar mengenai lalu lintas pada simpang 3 tersebut agar mengurangi kemacetan.

“Seharusnya ada sosialisasi untuk kelancaran lalu lintas kepada warga sekitar simpang 3 tersebut untuk tidak beraktivitas di sekitar jalan tersebut agar ketertiban lebih leluasa,” ucap Purwadi Purwoharsono.

Sebelumnya, tak berfungsinya traffic light di simpang 3 Jalan DI Panjaitan dan Jalan PM Noor Samarinda direspon pihak Dinas Perhubungan Kota Tepian.

Dari konfirmasi yang dilakukan tim redaksi itu, muncul alasan tak difungsikannya traffic light di kawasan itu.

Yakni, antrian kendaraan yang panjang dan sempitnya jalan membuat Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda memutuskan untuk menonaktifkan traffic light tersebut.

“Kapasitas simpang yang kecil terutama pada lengan simpang Jalan PM Noor menuju Jalan Panjaitan dengan volume kendaraan yang besar, di simpang itu hanya dapat antri satu lajur maka berakibat antrian panjang dan memerlukan waktu lampu hijau yang lama,” ucap Budi Asrian Kepala Seksi Lalu Lintas Dishub Kota Samarinda, dikonfirmasi Sabtu (31/8/2024) via sambungan WhatsApp.

Dia juga menambahkan bahwa sempitnya jalan dari jalur Jembatan PM Noor menuju simpang terlalu kecil mengakibatkan tumpukan antrian kendaraan yang panjang.

Dengan demikian, dengan diadakannya traffic light, justru dinilai Dishub Samarinda akan menambah kemacetan di kawasan itu.

“Posisi simpang lima dengan penyediaan jalan yang sempit dari jembatan Jalan PM Noor menuju simpang menjadi kecil (lebar yg terbatas), mengakibatkan waktu lama saat terjadi antrian atau kemacetan kendaraan di simpang itu,” ucap Budi Asrian.

Lebih lanjut dijelaskan Budi Asrian, bahwa pernah dilakukan pengaktifan lampu merah tersebut.

Namun yang terjadi adanya pelanggaran di lengan simpang pada Jalan Gunung Lingai dan Gang. H. Dundup yang mengabaikan traffic hingga berdampak kesemerawutan.

“Karena saat traffic light dinyalakan dari arah Gunung Lingai dan Gang H. Dundup ini tidak ada rambu, maka terjadi antrian panjang dan ketidak jelasan kemana arah mereka tuju,”ucap Budi Asrian.

“Kendaraan yang ingin mengambil jalan lurus atau arah yang berbeda dengan memaksa menerobos mengakibatkan kekacauan alur lalu lintas padahal padahal rekayasa lajur belok itu sudah disediakan,”tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu juga beri respon.

Selain masalah teknis yang terjadi di lapangan dia juga mengungkapkan kelalaian dan tidak ada kesadaran untuk menuruti aturan dalam berkendara saat menggunakan jalan berlalu lintas.

“Jadi upaya kami mematikan traffic light dan membuat jalur rekayasa tersebut, selain untuk diikuti juga agar menghindari kemacetan panjang dan meminimalisir kecelakaan,” ucap Hotmarulitua Manalu.

“Namun kami juga menyayangkan perilaku para pengendara yang melintas tidak patuh mengikuti aturan, mengambil arah yang berlawanan juga berpengaruh timbulnya kesemerawutan jadi kembali ke human error ,” ucapnya.

Meski telah menonaktifkan traffic light di kawasan itu, disampaikan Hotmarulitua Manalu, pihaknya juga menerima masukan atau permintaan, jika memang di kawasan tersebut dibutuhkan adanya kehadiran traffic light.

“Kami juga disini selalu menerima saran serta permintaan untuk menambah atau perbaikan, akan kami tampung untuk ditindak lanjutkan kedepannya,”ucapnya. (dil)

Tag

MORE