Menurutnya, pemerintah provinsi tidak bisa terus-menerus mengabaikan insiden seperti ini.
Pihaknya mendukung adanya pemasangan sistem perlindungan tambahan seperti fender untuk meminimalisir dampak benturan kapal terhadap pilar jembatan.
“Jembatan ini adalah jalur utama yang sangat vital, kalau terus dibiarkan tanpa perlindungan yang cukup, kita hanya menunggu waktu sampai kejadian fatal terjadi,” ujarnya.
Selain itu, Seno Aji juga menyoroti pengawasan lalu lintas sungai yang dinilai masih lemah.
Ia menekankan bahwa perlu ada tindakan lebih ketat dari instansi terkait dalam mengawasi kapal-kapal yang melintasi Jembatan Mahakam.
“Ini bukan pertama kali terjadi, artinya ada kelemahan dalam pengawasan. Kita perlu memperketat aturan agar tidak ada lagi insiden serupa,” tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa Pemprov Kaltim akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk BBPJN dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), untuk mencari solusi jangka panjang agar kejadian ini tidak berulang.
Tag