Artinya, Disdikbud tidak melakukan seleksi terbuka atau menerima siswa dari luar daftar yang telah divalidasi tersebut.
Untuk jenjang Sekolah Dasar (SD), Asli menyebutkan bahwa pendaftaran baru akan dibuka setelah fasilitas asrama atau boarding school selesai dibangun.
Saat ini, fokus utama adalah jenjang menengah, yakni SMP dan SMA.
“SD itu nanti setelah bangunan asramanya rampung. Sekarang kami utamakan siswa yang usianya sudah siap belajar dan bisa langsung ikut kegiatan. Jadi hasilnya juga bisa lebih cepat terlihat, dalam 4 sampai 5 tahun ke depan,” jelasnya.
Asli menambahkan, siswa SD nantinya bukan berasal dari proses perpindahan sekolah, melainkan anak-anak yang akan memulai pendidikan dasar dan juga termasuk dalam kategori desil I dan II, sesuai sistem data Kemensos.
Rencana pengembangan Sekolah Rakyat yang berlokasi di Palaran ini ditargetkan mampu menampung hingga 2.000 siswa dari tiga jenjang pendidikanSD, SMP, dan SMA pada tahun 2027 mendatang.
Terakhir, ia menyebutkan bahwa seluruh perencanaan fisik dan desain bangunan sekolah disiapkan langsung oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), bukan oleh daerah.
“Untuk desainnya memang pusat yang tangani. Kita hanya siapkan lokasi dan dukungan data, semua pembangunan dan perencanaan teknis itu dari kementerian,” tutup Asli.
(wan)

Tag