ARUSBAWAH.CO - Forum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pokja 30 kembali mengadakan diskusi mingguan bertajuk Ngobrol Pilkada Kaltim (Ngopi), dengan tema "Yang Terdampak Yang Terdepak (Residu Demokrasi)" pada Jumat (18/10/2024) sore di Colleseum Taman Pasar Segiri, Samarinda.

Diskusi kali ini dimoderatori oleh Yuni, seorang aktivis Aksi Kamisan Kaltim.

Acara ini menghadirkan dua narasumber yaitu Anni, Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kaltim, dan perwakilan dari Pusat Studi Konstitusi Demokrasi & Masyarakat (PusakaDem).

Keduanya membahas berbagai isu terkait partisipasi penyandang disabilitas dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kaltim 2024.

Anni, Ketua PPDI Kaltim, menyampaikan keprihatinannya mengenai kondisi penyandang disabilitas yang masih sering terabaikan dalam setiap proses Pilkada.

Menurutnya, demokrasi seharusnya tidak hanya menghitung suara, tetapi juga memperhatikan setiap individu, termasuk penyandang disabilitas, dapat berpartisipasi.

"Penyandang disabilitas sering kali menjadi kelompok yang terdampak tapi terdepak. Mereka mengalami kesulitan akses baik secara fisik maupun informasi dalam proses Pilkada ini," ucap Anni.

Ia menjelaskan, meskipun pemerintah telah memberikan perhatian lebih, realitanya masih banyak tempat pemungutan suara (TPS) yang tidak ramah bagi penyandang disabilitas.