SAMARINDA, Arusbawah.co - Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun, menyoroti masalah listrik di Kaltim yang masih belum mencapai keseluruhan wilayahnya. Meski rasio elektrifikasi mencapai 93% pada 2022, dia menekankan perlunya solusi untuk daerah terpencil yang jauh dari jaringan PLN.

Samsun memandang Sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai jawaban atas tantangan ini. Dia mendorong Pemerintah Provinsi Kaltim untuk mengoptimalkan penggunaan EBT, terutama melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), untuk daerah yang belum terjangkau oleh listrik PLN.

"Dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti listrik, Pemprov Kaltim harus memberikan dukungan, terutama bagi daerah yang sulit dijangkau oleh jaringan listrik PLN," ujarnya.

Menurut Samsun, pembangunan PLTS Komunal, seperti yang telah dilakukan di Kabupaten Kutai Kartanegara, menjadi contoh sukses. Beberapa desa di sana telah menggunakan listrik dari tenaga surya, menjadi model bagi daerah lain yang menghadapi kendala serupa.

"Ini tentang memberikan solusi konkret untuk desa-desa yang masih gelap. Pemanfaatan EBT bisa menjadi revolusi listrik untuk Kaltim," tambahnya.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjamin akses listrik yang merata di seluruh wilayah Kaltim, memastikan bahwa setiap warga dapat menikmati manfaat dari sumber energi yang ada tanpa terkecuali. (Adv/DPRD Kaltim)