ARUSBAWAH.CO - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 pada November mendatang, suasana demokrasi tak hanya terasa dil ingkungan partai tetapi juga pada kelompok minoritas.
Kelompok minoritas, yang selama ini terpinggirkan dalam berbagai aspek politik dan sosial, mulai berusaha menunjukkan eksistensinya di tengah kontestasi politik.
Willy Sam, seorang penggiat isu interseksionalitas, menyatakan pandangannya mengenai peran kelompok minoritas dalam pesta demokrasi kali ini.
Menurut Willy, momentum Pilkada ini menjadi kesempatan penting bagi kelompok minoritas untuk memperjuangkan hak-hak mereka yang selama ini diabaikan.
"Pilkada bukan hanya soal siapa yang akan memimpin, tetapi juga tentang bagaimana semua orang, termasuk kelompok minoritas, mendapatkan hak yang sama dalam menentukan masa depan mereka," ujar Willy.
Ia menambahkan bahwa selama ini, kelompok-kelompok seperti kaum minoritas etnis, agama, dan gender ketiga kerap kali diabaikan dalam proses politik.
Tag