ARUSBAWAH.CO - Mantan Menkopolhukan Mahfud MD beri komentar perihal isu yang belakangan santer diberitakan, yakni program Tabungan Perumahan Rakyat.
Terbaru, program pemerintah itu, membuat para buruh/ pekerja swasta harus menyisihkan penghasilan mereka untuk bisa iuran simpanan Tapera, dengan besaran 2,5 persen, sementara 5 persen lagi ditanggung pihak pemberi kerja.
Adanya skema ini, dikomentari Mahfud MD. Ia sebut bahwa secara matematis, ini tak masuk akal.
"Kalau tidak ada kebijakan jaminan betul-betul akan mendapat rumah dari pemerintah bagi penabung, maka hitungan matematisnya memang tidak masuk akal," cuit Mahfud dalam akun X @mohmahfudmd, Kamis (30/5).
Mahfud MD pun membeberkan hitungan-hitungannya. Diasumsi, dengan hitungan orang yang mendapatkan gaji Rp5 juta per bulan, maka ia hanya akan mendapatkan sekitar Rp100 juta dalam periode 30 tahun menabung.
Pun pada masyarakat yang memiliki gaji Rp10 juta per bulan, hitungan Tapera itu, menurutnya tidak masuk akal. Sebab mereka hanya akan mendapatkan Rp225 juta dalam 30 tahun, sementara harga rumah di masa depan terus mengalami kenaikan harga.
"Untuk sekarang pun Rp100 juta tak akan dapat rumah apalagi 30 tahun yang akan datang, ditambah bunganya sekali pun," imbuhnya
Oleh sebab itu, Mahfud berpendapat bahwa masyarakat terutama yang memiliki gaji Rp15 juta per bulan dibiarkan untuk mengambil program kredit perumahan rakyat (KPR) melalui Bank pemerintah.
Tag