Straight News

Kisah Tanah Untuk Kendi Nusantara Yang Diambil dari Tanah Buton

Sabtu, 12 Maret 2022 7:51

Gubernur se Indonesia bakal hadir di Ibukota Negara (IKN) Nusantara. Tepat rencana Presiden Jokowi berkemah di IKN pada 13 dan 14 Maret 2022. Dalam acara itu, ada prosesi para gubernur memasukkan tanah dan air dari daerahnya pada sebuah tempat yang diberi nama "Kendi Nusantara'.

SAMARINDA, Arusbawah.co - Jumat Pagi menjelang siang (11/03/22) para perangkat Mesjid Agung Keraton Buton (Sara Masigi Wolio) berkumpul dikawasan benteng Keraton Buton. Hadir juga Plt. Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, serta sejumlah kepala OPD.

Mereka berkumpul dekat makam Sultan Buton pertama, Sultan Murhum Qaimudin. Dalam tutur masyarakat sekitar, area itu disebut Tanah Lelemangura. Disanalah mereka melangsungkan ritual khusus. Mengambil tanah sebanyak dua liter yang akan dibawa ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur sebagai titik awal pembangunan Ibukota Negara (IKN) Nusantara.

Baca juga ;

Tanah yang diambil tersebut kemudaian dimasukan pada tempat khusus, terbuat dari rotan yang di dalamnya telah dibalutkan kain putih. Setelahnya memanjatkan doa kepada Yang Maha Kuasa agar tanah yang dianggap berkah dan sakral oleh masyarakat Buton ini juga membawa berkah untuk pembangunan IKN Nusantara ke depan.

“Beliau (Gubernur Sultra) meminta kita mengambil tanah di Benteng Keraton karena beliau melihat tanah berkah yang diberkati,"kata Plt.Walikota Baubau La Ode Ahmad Monianse Jumat (11/3/2022).

Tanah yang sudah diambil melalui ritual khusus itu akan diserahkan kepada Gubernur Sultra, Ali Mazi. Selain tanah, dari jazirah Sultra juga akan mengantar air sebanyak dua liter ke IKN. Tetapi air tersebut akan diambil dari sungai di Konawe.

Riwayat Tanah Lelemangura Untuk Kendi Nusantara Dari Buton

Tanah dan air yang akan dibawa kepala daerah ke titik nol IKN itu harus diambil dari suatu tempat yang dianggap sakral dan mewakili daerah masing-masing.

Lalu bagaimana dengan tanah Lelemangura? Melalui pesan singkat WhatsApp, Kepala Dinas Pariwisata Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), Idrus Taufiq Saidy menceritakan riwayat tentang tanah tersebut.

Dalam cerita bertutur, kata dia, Tanah Lele Mangura (dekat kawasan Makam Sultan Murhum) dalam riwayatnya sebagai awal kemunculan dan terbentuknya pulau Buton.

Seperti dalam salah satu syair lagu Buton, sebagai pembenaran dengan judul Tanah Wolio. Bahwa Buton terbentuk dari karang atau tanah yang naik seiring waktu.

"Tanah Wolio Liwuto Bau, bura satongkah awalina "

"Tana Wolio(Buton)/Baubau negeri yang baru, buih yang menghempas karang/tanah awalnya,"katanya mengartikan penggalan syair tersebut.

"Naah, pengambilan tanah tersebut (Lele Mangura) itulah yang disebut dalam tuturan tempat pertama kemunculan Pulau Buton/Kota Baubau.

Untuk diketahui bahwa di Lelemangura ini juga terdapat bhatu yi gandangi yang berfungsi sebagai tempat menyimpanan air yang digunakan sebagai air mandi bagi calon Sultan Buton bersama permaisuri ketika hendak berlangsung pelantikan Sultan.

Selain itu kawasan Lelemangura juga menjadi tempat pemakaman Sultan Buton I Sutan Murhum Qaimuddin, para Sultan lainnya dan para aulia Buton.

Sejumlah jejak seperti tersebut di atas menjadikan tanah dalam kawasan Lelemangura menjadi tanah yang berkah "sumber kehidupan" dalam sistem pengetahuan masyarakat Buton.

(Tim Redaksi Arusbawah.co)

Nonton Juga

https://youtu.be/_hL7LQKnKYs

Tag

MORE