“Kita harap minggu ini bisa terlaksana. Sekarang tinggal teknis di lapangan. Kita juga nggak bisa asal buka di SPBU karena faktor keamanan. Jadi kita gandeng bengkel-bengkel resmi,” ujarnya.
Terkait hasil uji laboratorium, Edi menyebut bahwa uji di Lemigas menyatakan BBM Pertamina aman.
Namun, hasil ini tidak disampaikan ke publik karena bersifat konfidensial dan hanya diberikan ke lembaga resmi seperti DPRD Kaltim dan kepolisian.
“Alhamdulillah hasilnya aman. Tapi ya itu, tidak semua bisa paham. Orang awam cuma lihat, Pertamina besar masa nggak bisa keluar uang? Padahal ini soal audit, soal aturan keuangan negara,” tambahnya.
Edi juga menyoroti bahwa tidak semua kerusakan kendaraan bisa langsung dikaitkan dengan kualitas BBM di pertamina.
Ada banyak faktor, termasuk kondisi kendaraan, penyimpanan BBM oleh Pom mini, dan kemungkinan pembelian dari penjual eceran di pinggir jalan.
“Kalau mau adil, harus lihat juga bagaimana masyarakat menyimpan BBM. Apakah beli dari SPBU resmi atau di pinggir jalan. Jerigen yang dipakai itu layak atau tidak? Kan bisa saja terkontaminasi,” tutupnya.
(wan)

Tag