“Kita akan bangun e-governor bernama Kukar 5.0, sebagai solusi transformasi kerja internal dan pelayanan publik yang modern,” paparnya.
AYL juga mencontohkan bagaimana teknologi bisa memangkas proses birokrasi, bahkan di saat-saat genting.
“Misalnya, ada warga meninggal dunia. Semua proses administrasi bisa selesai hanya dengan teknologi. Tak perlu datang ke kantor,” jelasnya.
Calon bupati nomor urut 03, Dendi Suryadi, menyampaikan bahwa transformasi digital tidak bisa dijalankan tanpa memastikan ketersediaan energi.
“Digitalisasi itu akan gagal kalau tidak ada listrik. Energi itu syarat mutlak. Kalau tidak tersedia, sulit kita wujudkan layanan online,” ujarnya.
Sementara calon wakilnya, Alif Turiadi, menilai bahwa pasangan lain belum menyampaikan solusi yang benar-benar menyentuh kebutuhan warga.
“Saya lihat belum ada yang konkret dari paslon 01. Kami akan bangun jaringan Wi-Fi di tiap RT se-Kutai Kartanegara,” tegas Alif.
Ia juga memaparkan program unggulan mereka, yakni platform digital layanan administrasi yang sudah mereka siapkan.
“Kami sudah siapkan aplikasi SAKTI. Satu akses untuk warga Kutai Kartanegara dalam pengurusan administrasi,” pungkasnya. (ri)
Tag