Sejak 2019, lahan eks tambang seluas 15 hektar telah diubah menjadi sawah yang kini dikelola oleh 46 petani.
“Mereka mengelola lahan ini dengan sistem pinjam pakai dan sudah menikmati hasil panen yang memuaskan. Satu petak sawah bisa menghasilkan 700-800 kilogram padi, atau sekitar 3,5-4 ton per hektar,” jelas Ricky.
Program ini juga melibatkan pembinaan intensif kepada para petani.
Mulai dari pengolahan lahan, pengaturan irigasi, hingga edukasi pemupukan dan pengendalian hama.
Hasilnya, para petani kini lebih siap menghadapi periode tanam berikutnya.
“Kami berharap ini bisa jadi contoh bagi perusahaan tambang lain untuk memberdayakan masyarakat dan mengelola dampak lingkungan,” tutup Ricky. (wan)
Tag