Arus Terkini

Slank dan Pemprov Kaltim Bersinergi: Transformasi Lahan Eks Tambang Jadi Lumbung Pangan

Jumat, 10 Januari 2025 14:2

Pemprov Kaltim bersama Band Slank melakukan penanaman bibit di lahan eks tambang PT Bukit Baiduri Energi (BBE)/HO

ARUSBAWAH.CO - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) kini menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Salah satu langkahnya ialah melakukan penanaman bibit di lahan bekas tambang PT Bukit Baiduri Energi (BBE).

Kegiatan itu menjadi rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Provinsi Kaltim yang berlangsung di Desa Loa Duri Ulu, Kutai Kartanegara, Kamis (09/01/2025).

Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, mengundang grup band legendaris Slank untuk ikut serta dalam acara ini.

Personel Slank yakni, Kaka, Bimbim, Denny EDN, Erwan, Kiki, dan Bongky hadir menyemarakkan acara itu.

“Akhirnya kita bisa mewujudkan cita-cita bersama mas Kaka. Waktu itu saya tantang beliau untuk ikut kampanye transformasi pertambangan ke pertanian,” ujar Akmal Malik

Di Kaltim, sekitar 5,1 juta hektar lahan dimanfaatkan untuk tambang, sementara 3,4 juta hektar lainnya digunakan untuk perkebunan.

Namun, lahan eks tambang yang telah direklamasi, termasuk 15,1 juta hektar yang potensial untuk pertanian, kini mulai digarap untuk mendukung swasembada pangan di daerah tersebut.

“Kami terus mencari perusahaan yang punya komitmen kuat untuk menjadikan lahan eks tambang sebagai kawasan produktif. Ini bagian dari transformasi pertanian,” jelas Akmal.

Ia juga menegaskan pentingnya kehadiran Band Slank untuk menyebarkan pesan positif tentang transformasi energi hijau dan ekonomi berkelanjutan.

Slank membawa daya tarik tersendiri. Kalau mereka datang, masyarakat jadi tahu kalau lahan eks tambang bisa jadi lahan subur untuk bertani,” tambahnya.

Direktur PT Bukit Baiduri Energi (BBE), Ricky Gozali, menyampaikan reklamasi lahan tambang yang dilakukan perusahaannya adalah wujud nyata komitmen terhadap keberlanjutan.

Sejak 2019, lahan eks tambang seluas 15 hektar telah diubah menjadi sawah yang kini dikelola oleh 46 petani.

“Mereka mengelola lahan ini dengan sistem pinjam pakai dan sudah menikmati hasil panen yang memuaskan. Satu petak sawah bisa menghasilkan 700-800 kilogram padi, atau sekitar 3,5-4 ton per hektar,” jelas Ricky.

Program ini juga melibatkan pembinaan intensif kepada para petani.

Mulai dari pengolahan lahan, pengaturan irigasi, hingga edukasi pemupukan dan pengendalian hama.

Hasilnya, para petani kini lebih siap menghadapi periode tanam berikutnya.

“Kami berharap ini bisa jadi contoh bagi perusahaan tambang lain untuk memberdayakan masyarakat dan mengelola dampak lingkungan,” tutup Ricky. (wan)

Tag

MORE