Teknologi ini dirancang untuk memanfaatkan potensi energi matahari yang melimpah, sebesar 4,5 kWh/m²/hari, serta sumber air laut di Pulau Tihi-Tihi.
PACOCOP bekerja dengan menggabungkan teknologi parabolic heat concentrator dan controlled photovoltaic.
Parabolic heat concentrator memusatkan panas ke boiler yang berisi air laut, memanaskannya hingga menguap.
Uap tersebut kemudian dikondensasikan melalui kondensor menjadi air bersih.
Sistem ini juga menggunakan photovoltaic untuk menghasilkan listrik dari energi matahari, yang mendukung proses pemanasan elektrik.
“PACOCOP adalah langkah awal menuju kemandirian air bersih masyarakat Pulau Tihi-Tihi,” jelas Filza Sigit dalam presentasinya.
Uji laboratorium menunjukkan bahwa air hasil distilasi dari PACOCOP memiliki pH 6, dengan konduktivitas listrik yang turun drastis dari 36 mS menjadi 400 µS, memenuhi standar air bersih yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.
Selain itu, PACOCOP mampu memproduksi 1.300 ml air bersih dalam waktu tiga jam, dengan efisiensi sistem sebesar 28,3%.
Tag