Di saat yang sama, muncul aksi demo serupa oleh aliansi masyarakat pelabuhan maritim samarinda yang justru membela KSOP.
Hal ini, dirasa aneh dan lucu oleh Aliansi Borneo.
“Lucu, ya. Ada aksi yang membela KSOP padahal jelas-jelas mereka lalai dalam pengawasan Sungai Mahakam. Ada udang di balik batu ini,” sindir Dede.
Ia mempertanyakan motif kelompok yang menolak pemecatan kepala KSOP.
“Apa kepentingan mereka? Apa mereka ditunggangi oleh KSOP. Kami berjuang untuk masyarakat Kaltim, bukan untuk kepentingan segelintir orang,” ujarnya.
Terkait tudingan bahwa tuntutan AliansiBorneo akan mengganggu ekonomi pekerja yang bergantung pada arus sungai, Dede menepisnya.
“Kami tidak menutup Sungai Mahakam untuk selamanya. Ini demi keselamatan. Bayangkan kalau jembatan ambruk, siapa yang rugi?” katanya.
Aliansi Borneo menantang KSOP dan Pelindo untuk berani membuat surat pernyataan tanggung jawab.
“Kalau mereka yakin dengan sistem mereka, ayo buat surat tertulis. Berani tidak menyatakan bahwa mereka siap bertanggung jawab penuh jika jembatan tertabrak lagi?” tegasnya.
Tag