Di SDN 004, siswa hanya mendapatkan susu dua kali seminggu, berbeda dengan beberapa daerah di Jawa yang mendapatkannya hampir setiap hari.
“Kalau bisa, susunya tiap hari ya. Karena setiap anak anak pasti suka susu, mudah-mudahan nanti bisa lebih sering lagi,” harapnya.
Selain itu, menurut Tri porsi makanan yang diberikan sudah cukup untuk anaknya.
Ia beranggapan bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda.
“Anak saya sih cukup. Tapi mungkin ada anak lain yang porsinya kurang, apalagi kalau makannya banyak,” katanya.
Menurutnya, dengan biaya Rp12.500 per porsi, ia nilai cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi siswa.
“Kalau menurut saya, cukup aja ya. Memang beda harga di sini sama di Jawa, karena bahan-bahan di sini lebih mahal yah,” jelasnya.
Meski demikian, kekhawatiran Tri, tetap ada terutama terkait potensi risiko keracunan makanan, seperti yang pernah terjadi di beberapa daerah lain.
“Semoga di Samarindah tidak ada kejadian seperti itu ya,” pungkas Tri. (wan)
Tag