"Jadi kemarin, saya minta dicarikan namanya (nama calon legislatif) di surat suara ke pendamping untuk saya coblos," ucapnya.
Lalu, usai melipat surat suara tersebut, Jumri dibantu oleh istrinya untuk keluar dari bilik suara dan memasukkan surat suara itu ke kotak suara yang telah tersedia.
“Saya dibantu istri saya saat keluar dari bilik, lalu menuju kotak suara untuk memasukkan surat suara sesuai jenis suratnya lalu saya kembali ke rumah,” ujarnya.
Dengan kondisi itu, disampaikan Jumri bahwa sebenarnya penyandang tunanetra tak memiliki kesulitan berarti dalam proses pencoblosan.
Hal itu dikarenakan adanya sosok pendamping yang membantu dalam prosesnya.
Untuk itulah, dia berharap agar para penyandang tunanetra bisa menyalurkan hak suaranya di setiap proses pemilihan.
"Ya saya harap seperti itu," ucapnya. (dil)
Tag