Objek persoalan Mahkamah Konstitusi dan warna kuning-merah tidak di-blowup dengan maksimal, tampaknya politik Toto Tentrem Kerto Raharjo yang digunakan DEAL.
Kemampuan menjalankan stratak kampanye, sosialisasi, program kerja, serta menggerakan mesin partai, tidak terlepas dari kesiapan logistik yang dimiliki paslon, dan semua metode untuk mempengaruhi si pengambil paku untuk mencoblos kertas di dalam kardus suara di tentukan oleh "serangan darat".
Serangan darat harus tertata, oleh karenanya jauh hari sebelumnya di kampanyekan melalui serangan udara, terbukti mendekati hari H, 27 November, tidak ada pertempuran besar seperti yang diperkirakan.
Yang tergambar di Kota Tenggarong hanyalah perang Soviet melawan Ukraina yang didukung banyak negara sekutu, namun hanya Soviet yang menjatuhkan rudal, drone dan artileri berat, sedangkan Ukraina tidak memiliki persenjataan modern terkecuali dibantu oleh Amerika dan sekutunya, yang saat hari H lagi sibuk bertempur di Timur Tengah. Akhirnya Tenggarong luluh lantah untuk IDAMAN.
Tim Rudy-Seno memahami keadaan yang menyelimuti paslon DEAL, sehingga mengambil langkah taktis dengan melakukan kerja senyap alias bergerilya, menawarkan program gratis poll, dengan kata lain, APBD Kaltim untuk rakyat bukan untuk pejabat, jalan mulus dari Samarinda, Kukar, Kubar sampai Mahulu.
Perang gerilya ini adalah metode bertempur hemat, cukup sesekali keluar dengan sedikit menembakkan APK ringan dan terkadang menghunuskan bambu runcing, sudah bisa membunuh lawannya, yang pada akhirnya dapat meyakinkan masyarakat di Kukar untuk memilih Rudy-Seno.
Apalagi faktualnya, Isran-Hadi menggunakan pola serangan darat yang bersifat terbatas karena meyakini ada IDAMAN yang pasti melakukan serangan kuat yang menguntungkan bagi mereka. Tandem atau join antara Pilbup dan Pilgub di Kukar tidak terjadi, bernyanyi bersama tapi gaji berbeda.
Kunci kemenangan Rudy-Seno di Kukar adalah pembacaan komprehensif 14 hari sebelum hari H, dengan melihat hasil survei dan laporan tim di lapangan, bahwa Rudy-Seno masih kalah sekitar 10% dibandingkan Isran-Hadi, dengan notes khusus bahwa trend yang memilih Rudy-Seno semakin meningkat dan sebaliknya trend yang memilih Isran-Hadi semakin menurun.
Kemampuan tim untuk me-silent-kan kerja-kerja politik dan kemampuan meyakinkan lawan bahwa Rudy-Seno lemah dan kalah di Kukar, yang merupakan basis Isran-Hadi plus Edi-Rendi, membuat over confidence. Di situlah titik awal sebuah kemenangan Rudy-Seno.
Nasi sudah menjadi bubur tapi jangan salahkan orang yang membuat bubur, salahkan diri sendiri karena menyukai nasi yang sengaja dibuat menjadi bubur.
Lebah itu sakit bila menyengat, namun madunya lebah sangat berkhasiat, begitu juga pengalaman gagal itu sangat sakit bila dirasakan tetapi menjadi berkhasiat apabila dijadikan hikmah.
Salam sehat dan kompak untuk DEAL dan AYL-AHZA. Tetap semangat untuk Kukar sejahtera.
Selamat dan sukses IDAMAN, semoga dapat melaksanakan amanah masyarakat Kukar. Jangan ada warna-warnaan lagi yoh Densanak Tuha.
Tulisan berakhir tapi bukan yang terakhir, simak kelanjutannya….
Ditulis oleh Dr. Muhammad Husni Fahruddin
Sekretaris Golkar Kaltim, Ketua Fraksi Golkar DPRD Kaltim, Ketum Laskar Kebangkitan Kutai (LKK)
Tulisan termuat tak mewakili pandangan redaksi Arusbawah.co
Tag