ARUSBAWAH.CO – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalimantan Timur (Kaltim) bukan sekadar soal penyediaan makanan, tapi juga kesiapan infrastruktur, sumber daya manusia, hingga bahan pangan.
Hal itu diungkapkan oleh Deputi Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN) Tigor Pangaribuan bahwa ada banyak tantangan yang harus diselesaikan sebelum program ini benar-benar berjalan.
Menurutnya, salah satu tantangan utama adalah ketersediaan dapur.
Tigor menyebut bahwa Kaltim membutuhkan sekitar 450 dapur untuk memenuhi kebutuhan makan bergizi gratis.
Namun, saat ini baru tersedia 37 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kaltim.
"Kita harus mengejar yang 37 dapur dulu di tanggal 17 Februari nanti. Itu baru langkah awal, nanti bertahap sampai bisa memenuhi kebutuhan sebanyak 450," ujarnya.

Menurutnya, persiapan itu mencakup fasilitas masak, tenaga pengelola, hingga sistem distribusi makanan ke anak-anak sekoah penerima manfaat.
Tag