Di sisi lain, tim redaksi juga turut menyambangi lokasi proyek terowongan Gunung Manggah, untuk mendapat respon warga.
Dari sisi lingkungan, diungkapkan Dewi, warga RT 33 Kelurahan Sungai Dama yang sudah menetap sejak tahun 1998 di sekitar lokasi proyek itu, pengerjaan massif terowongan Gunung Manggah ini sudah 6 bulan terpantau dikerjakan.
Persoalan lingkungan, diungkap, warga hanya sedikit terganggu persoalan debu di sekitar lokasi.
"Kalau dari segi lingkungan, mungkin debu ya," katanya.
"Tapi kalau efek-efek langsung, gak ada rasa untuk pengeboran. Ke rumah tak ada dampaknya. Tak ada kerusakan. Sejauh ini, aman," katanya.

Kehadiran proyek ini, disebutnya sebagian besar warga sumringah. karena dinilai bisa meniminalkan macet, serta menambah potensi ekonomi lingkungan sekitar.
"Meminimalkan macet," katanya.
"Orang jualan sudah mulai ramai. Sudah ada Indomaret. Kalau dulu kan sebelum adanya terowongan, sepi. Gak sepi-sepi banget sih. Ekonominya lebih maju daripada sebelumnya. Orang jualan sudah lebih banyak. Dulu jalan Sultan Alimuddin, orang kadang tak tahu, tetapi kalau sekarang, disebut Sultan Alimuddin jalan terowongan, orang sudah tahu semua. Oh terowongan Gunung Manggah? Orang tahu semua sudah," katanya. (pra)
Tag