Ia dan warga lain berharap pemerintah segera mencari solusi permanen.
“Ini kejadian berulang, harusnya sudah ada solusi biar enggak kejadian terus,” harapnya.
Terlebih, dengan curah hujan yang masih tinggi, warga khawatir situasi semakin buruk.
Banjir juga berdampak pada aktivitas sehari-hari.
“Mencuci pasti berhenti, masak juga seadanya. Ya, makan mie instan saja,” kata Ibu Soegit.
Ia juga menyebutkan bahwa bantuan makanan jarang sampai karena warga yang bertahan di rumah sering dikira sudah mengungsi.
Sebagai seorang guru di SMP 29 Bengkuring, ia bersyukur pekerjaannya tidak terlalu terganggu.
“Kebetulan ini lagi libur. Tapi kalau hari biasa, pasti sulit untuk ke sekolah,” ujarnya.
Berbeda dengan dirinya, banyak warga lain yang pekerjaannya lebih terdampak akibat akses jalan yang tergenang.
Soal kesehatan, ia mengaku beruntung tidak mengalami gangguan.
“Alhamdulillah, saya enggak pernah gatal-gatal. Mungkin karena airnya masih mengalir,” katanya.
Tag