Arus Terkini

Tragis, Pesut Mahakam Mati Tertabrak Kapal: Pj Gubernur Kaltim Serukan Tindakan Cepat

Jumat, 10 Januari 2025 13:51

Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik/ Foto: Arusbawah.co

ARUSBAWAH.CO - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik, menyampaikan keprihatinannya atas kondisi Pesut Mahakam yang semakin kritis.

Hal itu ia sampaikan usai rapat paripurna HUT Kaltim ke-68 dengan para awak media pada, Rabu (08/01/2025).

Ia menegaskan pentingnya upaya kolaborasi untuk menyelamatkan spesies langka tersebut.

Pesut Mahakam saat ini jumlahnya tinggal 62 ekor. Kita harus bertindak cepat agar mereka tidak punah. Jangan sampai generasi mendatang hanya mengenal pesut dari patung atau cerita saja,” ungkap Akmal Malik.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi dan lembaga konservasi yang ahli di bidang ini.

Menurutnya, salah satu tantangan terbesar yakni tingginya risiko kecelakaan di habitat alami pesut.

“Saya dengar kemarin ada satu pesut yang mati karena tertabrak kapal. Ini harus jadi perhatian serius. Kita perlu meningkatkan pengawasan dan upaya pelestarian,” lanjutnya.

Akmal juga mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan sebelumnya, seperti pemasangan chip untuk memantau pergerakan pesut.

Namun, ia menekankan bahwa upaya tersebut perlu diperkuat dengan pendekatan-pendekatan baru.

“Mungkin kita perlu meningkatkan kapasitas untuk penangkaran. Ini bisa dilakukan dengan menggandeng universitas, seperti Universitas Mulawarman, atau bekerja sama dengan ahli dari luar negeri,” jelasnya.

Pj Gubernur menyebut beberapa lembaga yang telah berkontribusi dalam penelitian dan konservasi pesut, seperti Yayasan Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI).

“Kita akan pertajam lagi kolaborasi dengan lembaga-lembaga ini, termasuk dengan Dr. Daniel yang sudah cukup berpengalaman di bidang ini,” tambahnya.

Ia berharap langkah-langkah ini bisa menjadi solusi untuk menjaga kelestarian Pesut Mahakam.

“Kita harus serius. Jangan sampai pesut ini hilang dari Kaltim. Semua pihak harus terlibat, mulai dari pemerintah, akademisi, hingga masyarakat,” pungkas Akmal. (wan)

Tag

MORE