Benturan hebat itu menyebabkan sopir mobil meninggal dunia di tempat akibat luka parah di kepala.

Sementara itu, empat penumpang lainnya dilarikan ke RSUD AWS untuk mendapatkan perawatan intensif.

Namun, dua dari mereka yang berada dalam kondisi kritis akhirnya tidak dapat bertahan dan meninggal dunia sekitar pukul 00.30 WITA.

Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Disdamkar Samarinda, M. Teguh Setiawardana, mengungkapkan rasa duka mendalam atas kehilangan ini.

Ia menegaskan pentingnya memperhatikan keselamatan saat menuju lokasi kebakaran.

Menurutnya, keselamatan relawan tidak boleh diabaikan meskipun ada urgensi dalam menanggapi situasi darurat.

“Keselamatan diri harus selalu menjadi prioritas. Jangan sampai terburu-buru memacu kendaraan, karena musibah ini mengajarkan kita pentingnya menyelamatkan diri sebelum membantu orang lain,” kata Teguh dalam pernyataannya.