Arus Terkini

Soal Kenaikan Tunjangan Guru ASN dan Non ASN, Kepsek di Samarinda Dapat Kabar Bisa Terima Rp 12 Juta untuk Golongan IV

Jumat, 6 Desember 2024 1:36

Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMK) Negeri 9 Samarinda, Reni Mulyati/ arusbawah.co

ARUSBAWAH.CO - Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 9 Samarinda, Reni Mulyati tanggapi kenaikan tunjangan guru sebagai bentuk penghargaan jasa dalam meningkatkan kesejahteraan guru, dari segi finansial maupun profesional.

Sebelumnya telah disampaikan oleh Presiden RI Prabowo Subianto tentang kenaikan gaji guru saat Puncak Peringatan Hari Guru, Velodrome Rawamangun, Jakarta Timur, pada Kamis (28/11/2024).

Di pidatonya, Prabowo Subianto sampaikan soal kenaikan tunjangan dan kesejahteraan itu.

Guru ASN mendapatkan tambahan kesejahteraan sebesar 1 kali gaji pokok. Guru-guru non ASN nilai tunjangan profesinya ditingkatkan menjadi Rp 2 juta,” katanya

Tentu hal ini membawa angin segar kepada guru yang telah berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun non ASN.

Karena selama ini bentuk perhatian pemerintah tidak hanya berupa tunjangan dan insentif saja.

Soal program dari pemerintah pusat ini, Reni Mulyati sampaikan pihak sekolah sangat bahagia jika program kenaikan tunjangan dan kesejahteraan itu direalisasikan.

"Ya tentu bahagia, karena bagi guru-guru yang sudah bersertifikasi itu juga satu bulan gaji dan teman-teman guru yang P3K pasti senang dengan adanya kenaikan oleh program ini," ujarnya.

Karena sebelumnya, Reni sampaikan terdapat perdebatan sengit di media sosial mengenai besaran gaji guru yang baru.

"Kemarin itu sempet simpang siur juga di media sosial, ada yang mengatakan satu bulan kalau dikalkulasi besarnya lumayan," ucapnya.

Dia juga sampaikan banyak yang memperkirakan bahwa tunjangan plus gaji guru, terutama guru ASN yang sudah mencapai golongan IV, bisa mencapai angka yang sangat signifikan.

Angka ini tentu memicu beragam reaksi dan perdebatan di masyarakat.

"Misalnya yang golongan IV itu katanya sudah gaji pokok, pajak, terus tambah sertifikasi lagi dan ada yang bilang hampir Rp 12 juta katanya kan jadi simpang siur ceritanya," tegasnya.

Menurutnya, kenaikan tunjangan dan kesejahteraan ini sangatlah wajar, terutama bagi guru-guru senior yang telah mengabdi puluhan tahun.

"Mereka yang memulai karier dari golongan 2B dan berjuang hingga mencapai golongan 4 tentu sangat layak mendapatkan apresiasi atas dedikasinya," ungkapnya.

Dia tambahkan dari kenaikan tunjangan dan kesejahteraan ini dapat dianggap sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasa mereka dan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Selain itu, kebijakan ini juga memberikan angin segar bagi guru-guru yang baru diangkat, meskipun perhitungan gajinya mungkin berbeda.

Lebih lanjut, dia ungkap semua telah mengetahui di daerah-daerah terpencil, besaran tunjangan insentif bagi guru sangat bervariasi, bahkan di tingkat pemerintah kota sekalipun.

"Bagi guru honorer yang telah lama mengajar, gaji yang mereka terima seringkali bersumber langsung dari anggaran sekolah. Besarnya gaji ini sangat dipengaruhi oleh jumlah siswa di sekolah tersebut," jelasnya.

"Sekolah dengan jumlah siswa banyak cenderung punya anggaran lebih besar, sehingga mampu berikan gaji yang tinggi pada guru honorer jika dihitung berdasarkan jam mengajar dalam seminggu," tambahnya.

Terlebih lagi Reni sampaikan setiap tahunnya, terdapat sejumlah besar guru yang memasuki masa pensiun.

"Hal ini menuntut sekolah untuk mencari guru pengganti, baik itu guru honorer maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) namun proses pengangkatan PPPK seringkali memiliki batasan tertentu," pungkasnya.

Sebagai informasi, jumlah guru ASN dan P3K yang ada di SMPN 9 saat ini berjumlah 37 orang dan guru honor ada 4 orang, total pendidiknya berjumlah 41 orang. (dil)

Tag

MORE