Arus Terkini

Sidak SPBU, Rudy Mas’ud Sebut Masih Sesuai SOP! Soroti Banjir Lebaran Sebagai Pemicu Kerusakan Mesin

Sabtu, 5 April 2025 11:12

Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud bersama jajaran Pemprov dan Komisi II DPRD Kaltim melakukan Sidak di dua SPBU di Samarinda/Irwan-Arusbawah.co

ARUSBAWAH.CO – Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas'ud melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Samarinda, pada Sabtu (05/04/2025).

Dua lokasi yang dikunjungi yakni SPBU di Jalan Slamet Riyadi dan Jalan PM Noor.

Sidak itu dilakukan menanggapi keluhan masyarakat terkait dugaan kualitas bahan bakar yang buruk dan diduga menyebabkan kerusakan pada kendaraan bermotor.

Sejumlah pengendara sebelumnya melaporkan kendaraan mereka mendadak mogok usai mengisi BBM di beberapa stasiun di Kota Samarinda.

“Saya terima banyak laporan, baik dari warga langsung maupun pantauan di bengkel-bengkel. Rata-rata soal filter tangki yang katanya ‘berebet’, atau performa kendaraan menurun setelah isi bensin,” ucap Rudy saat diwawancarai awak media di lokasi sidak.

Dalam sidak itu, Rudy bersama jajaran pemprov dan Komisi II DPRD Kaltim mengambil sampel Pertalite dan Pertamax dari tangki timbun.

Pengujian dilakukan langsung di lapangan, mulai dari pengecekan visual hingga pengukuran densitas dan suhu bahan bakar.

“Standar untuk Pertalite itu antara 0,770 sampai 0,775. Hasil sampel hari ini masuk standar. Jadi, bahan bakarnya sejauh ini masih sesuai SOP,” ujarnya.

Namun saat pengujian, Rudy mengaku belum bisa memastikan seberapa besar skala kerusakan kendaraan yang dikaitkan dengan BBM tersebut.

Ia juga menyebut, jumlah pasti kendaraan yang mogok belum diketahui secara keseluruhan.

“Kita belum tahu berapa banyak kendaraan yang mogok. Tapi motor di Kaltim ini ada ratusan ribu, bahkan mungkin jutaan. Jadi harus dicek dulu penyebabnya. Bisa juga karena filter yang memang waktunya diganti, atau bahkan karena banjir,” katanya.

Rudy menyinggung ada kemungkinan faktor lain seperti banjir yang melanda sejumlah wilayah saat Lebaran lalu.

Ia menyebut beberapa motor milik warga rusak kemungkinan akibat terendam air, bukan karena kualitas BBM.

“Air masuk ke ruang bakar, ya pasti mati. Saya juga alami sendiri di beberapa titik. Jadi bukan semata-mata karena bensin, tapi karena kondisi di lapangan,” ujarnya.

Terkait aduan warga, Pemprov Kaltim tengah menyiapkan kanal pelaporan resmi berbasis online.

Salah satunya melalui website resmi Pemprov dan aplikasi Sakti yang akan diluncurkan.

“Kami akan buat posko dan kanal pelaporan. Nanti bisa lewat aplikasi Sakti atau website Pemprov, supaya masyarakat bisa langsung sampaikan keluhan,” tegas Rudy.

Dalam pantauan redaksi Arusbawah.co, Rudy juga menunjukkan bukti uji sampel BBM yang dilakukan secara langsung menggunakan alat densimeter dan termometer digital.

Ia menyebut bahwa bau menyengat yang kerap dikaitkan dengan thinner adalah ciri alami dari bahan bakar beroktan 90 seperti Pertalite.

“Kalau baunya seperti cat, itu memang ciri khas Ron 90. Kalau Pertamax beda lagi baunya karena Ron-nya 92,” jelasnya sambil menunjukkan alat pengukur.

Selain itu, Rudy mengungkapkan akan melakukan pengecekan lanjutan ke SPBU lainnya di Kaltim secara acak.

“Kita akan cek SPBU lain secara random. Ini akan terus dilakukan agar masyarakat yakin dan tidak resah,” tutupnya.

Ads Arusbawah.co
Tag

MORE