Dikonfirmasikan kepada Ketua TRC PPA Kaltim, Rina Zainun merasa bersyukur karena kedua belah pihak dapat kooperatif untuk bisa saling mendengarkan satu sama lain sehingga terselesaikan masalah ini.
“Alhamdulillah damai, dan selama ini kami jika ada kasus seperti ini, kami terbuka untuk jalur mediasi. Kita harus dengar dulu dari si terlapor tadi agar supaya kami bisa tahu dari kedua belah pihak itu seperti apa, agar saat memediasikan kami sudah paham apa yang harus kami lakukan,” jelas Rina.
Rina juga menyarankan kepada penumpang , orang tua anak-anak maupun pengemudi motor jika menerima aduan seperti masalah yang terjadi tidak langsung mudah tersulut emosi.
“Karena efek dari media sosial itu bisa berdampak ke pekerjaan maupun kesalahpahaman para kedua belah pihak maupun masyarakat yang menonton,” sarannya.
Terutama kepada anak-anak, Rina menuturkan saat di atas kendaraan bemotor, tidak banyak bergerak-gerak, tidak melakukan gurau di jalan sebab tanggung jawab pengemudi online ini adalah keselamatan penumpang.
“Orang tua dapat memberikan pemahaman kepada anak-anak, berpeganganlah jika tidak mau berpegangan pada badan seseorang yang tidak dikenal, berpegangan pada bagian jok motor dibelakangnya, dan tidak menelan mentah-mentah apa yang dilaporkan oleh anak-anaknya,” tutur Rina.
Kepada pengemudi motor online, Rina memberikan saran pihak pengemudi online merupakan layanan jasa, jika memiliki masalah di rumah atau dengan orang lain, dalam kondisi apapun harus tetap ramah dan tidak boleh melampiaskan amarah dan berbicara nada tinggi atau berteriak kepada penumpang.
“Tetap menjaga yang namanya jarak antara penumpang dan pengemudi, saling menjaga semuanya,” pungkasnya. (ale)
Tag