“Standarnya nanti sehari-hari pakai Bahasa Inggris. Karena kita harus jujur, literasi bahasa asing kita masih lemah. Ini salah satu langkah perbaikannya,” kata Andi Harun.
Penerimaan siswa dilakukan melalui seleksi terbuka, tetapi dengan syarat utama, harus warga Samarinda dan masuk kategori masyarakat miskin.
Menurutnya, tidak ada syarat domisili wilayah kecamatan tertentu.
“Enggak bisa nunggu semua orang siap. Kita harus jalan. Kalau perlu sedikit menderita demi masa depan yang lebih baik, ya enggak apa-apa. Semua perubahan butuh pengorbanan,” ucapnya.
Andi Harun menekankan, pihaknya tak ingin proyek ini terhambat.
Seluruh OPD diberi tenggat untuk merampungkan dokumen teknis, termasuk persetujuan tata ruang, izin pemanfaatan bangunan gedung (PBG), dan kajian lingkungan (UKL-UPL) dalam waktu dekat.
“Senin semua harus siap, karena itu hari penentuannya. DLH, PUPR, Pendidikan, BPKAD, semua saya minta kerja cepat. Jangan sampai kesempatan ini lepas,” pungkasnya.
(wan)

Tag