ARUSBAWAH.CO – Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Sabaruddin Panrecalle, terus mendesak agar pengaman Jembatan Mahakam yang hilang untuk segera dibangun kembali.
Kini, tepat satu bulan sejak fender (Pengaman) jembatan Mahakam ditabrak kapal, namun hingga kini belum ada kepastian kapan akan diperbaiki.
"Kita terus mendesak kapan fender ini akan digantikan. Kita sudah menunggu lama sampai sekarang masih belum ada realisasinya, kapan akan diganti. Jadi itu yang kita dorong!" tegas Sabaruddin, saat ditemui redaksi Arusbawah.co Sabtu (15/3/2025).
Sabaruddin meminta agar aktivitas kapal besar di bawah Jembatan Mahakam dihentikan sementara sampai ada yang mengerjakan fender baru.
"Kapal-kapal di atas 500 GT itu dihentikan dulu. Itu kita minta. Kalau kapal di bawah 500 GT seperti kapal penumpang, silakan saja berjalan," lanjutnya.
Namun, kebijakan itu mendapat protes dari berbagai pihak termasuk Aliansi Masyarakat Pelabuhan Maritim (AMPM) seperti TKBM, Komura dan PBN.
Mereka menolak penutupan alur Sungai Mahakam karena berdampak pada ekonomi dan berpotensi menyebabkan PHK massal.
Sabaruddin tegaskan, keselamatan nyawa masyarakat lebih utama daripada bisnis.
Ia mempertanyakan siapa yang bisa menjamin keamanan jembatan tanpa adanya pengaman.
"Kalau fender itu tidak ada, siapa yang bisa jamin jembatan ini aman? Kalau roboh, siapa yang mau tanggung jawab? Jangan sampai kita baru menyesal setelah ada kejadian," katanya.
Menurut Sabaruddin, fungsi fender sangat krusial.
Tag