Pemerintah Mulai Kaji Kereta Gantung Sebagai Transportasi Alternatif IKN
JAKARTA - Kereta gantung bakal jadi moda transportasi alternatif di Ibukota Nusantara, Kalimantan timur. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mulai mempelajari regulasi pengembangannya.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suaharso Monoarfa beserta jajarannya juga telah mengunjungi Stevenson Fishing Port, Harbour Flight Centre, dan Boeing di Amerika Serikat untuk mempelajari regulasi pengembangan kereta gantung, seaplane, dan pesawat jarak menengah.
Namun upaya pembangunan kereta gantung masih terhambat, khususnya aspek skema pembiayaan, selain itu isu pemanfaatan ruang udara masih menjadi masalah yang belum terpecahkan.
“Saat ini sedang dilakukan penjajakan kesesuaian kereta gantung sebagai angkutan perkotaan di IKN dan pariwisata, termasuk kesesuaian aspek topografi wilayah serta added advantage berupa panorama kota,"kata Suharso dikutip dari laman Bapenas, Rabu (20/7/2022).
Selain IKN, penggunaan seaplane juga sedang dijajaki utamanya untuk kota waterfront seperti Jakarta, Palembang, Surabaya, dan Denpasar. Kajian Kementerian Perhubungan merekomendasikan sembilan lokasi pariwisata di Indonesia.
Di samping itu, permintaan terhadap angkutan seaplane perlu dilakukan penelaahan segmentasi pasar dan konektivitas yang dilayani.
"Operasional seaplane di Indonesia mayoritas didominasi swasta dengan peran pemerintah yang masih terbatas pada sisi pemberian izin operasional pesawat apung namun tidak mencakup pembangunan, pengembangan, dan pengoperasian bandara perairan," kata Suharso.
Transportasi IKN Mayoritas Kendaraan Umum Ramah Lingkungan
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana menjadikan penduduk di IKN menggunakan 80 persen transportasi publik.
Menurut Jokowi, warga hanya akan membutuhkan waktu 10 menit untuk mencapai titik yang dituju di seluruh penjuru ibu kota baru.
"Ibu kota baru, dari satu titik ke titik lain, diperkirakan city planner, memakan waktu 10 menit. Jadi, ini 10 Minutes City. Dari sini ke sini, dari sini ke sini, semuanya 10 menit," katanya.
Mantan Wali Kota Solo itu menyampaikan, IKN akan dibangun dengan memprioritaskan para pejalan kaki. Transportasi di IKN Nusantara sebagian besar berupa kendaraan umum ramah lingkungan.
Dia berkata, ibu kota baru akan dibangun dengan berbagai teknologi mutakhir dan ramah lingkungan. Jokowi mengklaim energi yang akan digunakan di IKN Nusantara adalah energi hijau.
"Delapan puluh persen transportasi publik, bukan mobil pribadi. Delapan puluh persen lebih nanti menggunakan energi hijau, hydropower dari Sungai Kayan di Kalimantan Utara," kata Jokowi,"
"Kalau yang senang naik mobil, apalagi yang mobilnya pakai BBM fosil, jangan pindah ke ibu kota baru," tambahnya.
(*)