ARUSBAWAH.CO - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltim, Jaya Mualimin sampaikan pihaknya kini tinggal menunggu petunjuk teknis (juknis) dari pusat untuk bisa melaksanakan program pemeriksaan kesehatan gratis untuk setiap warga yang berulang tahun.
Program ini merupakan agenda 100 hari di pemerintahan baru Prabowo-Gibran dan disiapkan untuk dimulai pada 2025 mendatang.
Juknis yang dimaksud, berasal dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
“Belum ada juknisnya dari kementerian, sementara seperti itu kalau ada tentu kami akan persiapkan semuanya,” ucapnya saat diwawancara melalui via whatsapp pada Jumat (22/11/2024).
Menurutnya, untuk bisa melaksanakan program itu di Kaltim, akan bisa dilakukan, karena saat ini program kepesertaan BPJS sudah mencapai angka 100 persen. Diketahui, dalam pelaksanaannya, BPJS Kesehatan juga akan dilibatkan.
“Apalagi kita seluruh di sini sudah sebagai kepesertaan BPJS, dan telah mencapai 100 persen jadi mudah saja,” ujarnya.
Berkat kemajuan teknologi, Jaya katakan memeriksa kesehatan secara gratis kini menjadi semakin mudah.
Mereka memiliki akses langsung ke layanan kesehatan melalui aplikasi yang dapat diunduh.
“Sekarang saja kita kalau mau cek Kesehatan gratis juga tanpa menunggu program itu tidak masalah, jelasnya.
Selain itu, ditambahkannya pengelolaan data kepesertaan saat ini telah terdesentralisasi ke tingkat kabupaten/kota se-Kaltim.
“Karena kita semua telah terdata sebagai kepesertaan BPJS yang kita punya aplikasinya dan dikontrol oleh masing-masing kabupaten kota,” tegasnya.
Jaya Mualimin tambahkan bahwa program ini disiapkan untuk dilakukan bersama dengan program nasional lainnya, yakni Makan Bergizi Gratis.
Untuk ini, Jaya Mualimin sampaikan belum ada launching dimulainya program-program tersebut.
“Dari pusat belum ada kick offnya," katanya.
Sebagai informasi, dikutip dari situs Kemkes.go.id , Kemenkes RI akan meluncurkan program skrining kesehatan gratis yang dapat diakses oleh seluruh warga Indonesia pada hari ulang tahunnya mulai tahun 2025.
Program ini berbeda dari skrining Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mencakup 14 jenis penyakit.
Skrining ulang tahun ini dirancang untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit sesuai golongan usia, dengan tujuan meningkatkan efektivitas deteksi dini dan meminimalkan risiko kematian serta kecacatan.
Skrining Balita: Difokuskan pada deteksi penyakit bawaan lahir seperti hipotiroid kongenital yang, jika teridentifikasi secara dini, dapat diobati untuk mencegah kematian atau kecacatan.
Skrining Remaja (di bawah 18 tahun): Meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi. Skrining ini bertujuan mendeteksi masalah kesehatan yang sering muncul pada usia anak hingga remaja.
Skrining Dewasa: Difokuskan pada deteksi dini kanker, termasuk kanker payudara dan serviks, yang merupakan penyebab utama kematian pada wanita di Indonesia, serta kanker prostat pada laki-laki.
Skrining Lansia: Meliputi pemeriksaan alzheimer, osteoporosis, serta kesehatan umum terkait penuaan. (dil)