“Kami masih terkendala dengan akses internet di beberapa desa. Kami berharap pentingnya berkolaborasi dengan instansi terkait, seperti Diskominfo, sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini,” ungkap Puguh.
Selain kendala infrastruktur, DPMPD juga menghadapi tantangan dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM) aparatur desa.
Tidak semua aparatur desa memahami teknologi digital dengan baik, sehingga diperlukan penguatan kapasitas melalui pelatihan dan dukungan sistem.
Untuk mengatasi kendala tersebut, Puguh berharap adanya dukungan dari berbagai pihak, baik di tingkat provinsi maupun pusat, agar program Desa Presisi dan Desa Digital dapat berjalan optimal.
Program ini tidak hanya mengutamakan layanan publik, tetapi juga mendorong pengembangan ekonomi dan pemetaan potensi desa secara menyeluruh.
“Kami terus mendorong agar desa-desa dapat memaksimalkan teknologi digital, namun hal ini memerlukan dukungan penuh dari berbagai pihak,” tutupnya. (adv)
Tag