Advertorial

Optimalisasi Desa di Kaltim, Kolaborasi Desa Presisi dan Digital Hadapi Tantangan

Sabtu, 26 Oktober 2024 14:58

Kepala DPMPD Kaltim, Puguh Harjanto/ Foto: arusbawah.co

ARUSBAWAH.CO - Program Desa Presisi yang berkolaborasi dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kalimantan Timur diharapkan mampu mengembangkan potensi desa melalui pemetaan berbasis digital.

Program ini memetakan berbagai sektor desa, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam, untuk mendorong pengembangan kebijakan serta ekonomi di tingkat desa.

Kepala DPMPD Kaltim, Puguh Harjanto, pada Selasa (25/10/2023), menjelaskan bahwa pendekatan desa presisi dengan desa digital akan dikelola menggunakan teknologi digital untuk menghasilkan data akurat yang dapat diolah dan digunakan untuk berbagai keperluan.

Desa presisi ini memetakan faktor yang ada di lapangan ke dalam satu data. Ini bisa menjadi bahan untuk layanan publik, pengembangan ekonomi, serta kebijakan ke depan,” ujarnya.

Meskipun program Desa Presisi memiliki potensi besar, Puguh mengakui masih ada beberapa kendala, terutama terkait infrastruktur internet di desa-desa.

Saat ini, terdapat 45 desa yang belum memiliki akses internet yang memadai dan 52 desa lainnya masih mengalami keterbatasan jaringan.

Kondisi ini menjadi hambatan dalam menerapkan program berbasis digital di daerah pedesaan.

“Kami masih terkendala dengan akses internet di beberapa desa. Kami berharap pentingnya berkolaborasi dengan instansi terkait, seperti Diskominfo, sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini,” ungkap Puguh.

Selain kendala infrastruktur, DPMPD juga menghadapi tantangan dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM) aparatur desa.

Tidak semua aparatur desa memahami teknologi digital dengan baik, sehingga diperlukan penguatan kapasitas melalui pelatihan dan dukungan sistem.

Untuk mengatasi kendala tersebut, Puguh berharap adanya dukungan dari berbagai pihak, baik di tingkat provinsi maupun pusat, agar program Desa Presisi dan Desa Digital dapat berjalan optimal.

Program ini tidak hanya mengutamakan layanan publik, tetapi juga mendorong pengembangan ekonomi dan pemetaan potensi desa secara menyeluruh.

“Kami terus mendorong agar desa-desa dapat memaksimalkan teknologi digital, namun hal ini memerlukan dukungan penuh dari berbagai pihak,” tutupnya. (adv)

Tag

MORE