Arus Terkini

MBG di Samarinda, 1.429 Porsi Makan Bergizi Gratis Dihandle 30 Tenaga Kerja! Hanya dari Satu Dapur 

Rabu, 19 Februari 2025 10:5

Proses produksi di dapur MBG yang berada di Jl. Wahid Hasyim II Gang Wahyu/HO

ARUSBAWAH.CO - Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) saat ini sudah mulai berjalan dengan total 7 sekolah di kawasan utara.

Setiap pagi, makanan ini dikirim ke sekolah-sekolah yang telah ditentukan dengan menggunakan kendaraan khusus.

Proses itu dilakukan agar makanan sampai dalam kondisi higienis dan layak konsumsi bagi para siswa.

Diketahui, dari total 7 sekolah penerima MBG di Samarinda, jumlah keseluruhan siswa mendapatkan makanan bergizi gratis adalah 1.429 pelajar.

Lalu, 1.429 porsi ini, seluruhnya diproduksi di satu dapur utama MBG yang ada di Jalan Wahid Hasyim II, Gang Wahyu.

Lantas, bagaimana proses penyiapan 1.429 porsi makanan tiap harinya?

Berapa orang bekerja untuk menyiapkan makan bergizi gratis untuk 7 sekolah di Samarinda Utara itu?

Pelaksanaan hari ketiga program MBG di Madrasah Tsanawiyah (MTS) Al-Ghazali/Foto: Arusbwah.co

Wakil Ketua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Samarinda, Muhammad Sirajul Amin, menjelaskan bahwa distribusi makanan MBG dilakukan dengan mobil tertutup.

"Kita ada kendaraan untuk distribusi, mobil tertutup, menghindari polusi dari luar saat perjalanan," ujarnya saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp, Rabu (19/02/2025).

Hal itu menurutnya, untuk memastikan makanan tetap bersih dan terjaga kualitasnya sebelum dikonsumsi oleh siswa.

Dalam proses pengantaran, terdapat dua orang petugas yang bertugas membawa makanan ke sekolah-sekolah.

Setibanya di sekolah, mereka akan dibantu oleh guru dan murid untuk menurunkan makanan.

"Pengantaran ada dua orang, biasanya saat menurunkan makanan ke sekolah-sekolah, dibantu oleh guru dan murid," tambahnya.

Sirajul mengatakan sekolah pertama yang menjadi tujuan distribusi adalah sekolah dengan pembelajaran yang tidak sampai siang hari.

Itu dilakukan agar makanan bisa diberikan sebagai sarapan pagi kepada siswa.

"Sekolah pertama sekolah yang pembelajarannya tidak sampai siang hari karena untuk diberikan makan pagi, seperti TK dan SD kelas 1,2," jelasnya.

Lebih lanjut, distribusi makanan program MBG dimulai pukul 07.50 pagi untuk TK dan SD kelas 1 dan 2.

Selanjutnya, pengantaran makan siang dilakukan mulai pukul 10.00 pagi.

"Mulai pengantaran jam 7.50 untuk sekolah TK dan SD 1,2, selanjutnya untuk distribusi makan siang dimulai jam 10 pagi," terangnya.

Jadwal ini dibuat agar makanan tetap segar saat dikonsumsi oleh siswa/siswi di sekolah.

Dalam operasionalnya, kendaraan roda empat dengan kabin atau bak tertutup digunakan untuk memastikan makanan tetap terjaga selama perjalanan.

"Kita menggunakan kendaraan roda 4 dengan kabin/bak tertutup untuk penyalurannya," katanya.

Ia menilai, pemilihan kendaraan ini bertujuan untuk menjaga suhu dan kebersihan makanan selama distribusi berlangsung.

Kemudian, di dapur produksi, sebanyak 30 orang tenaga kerja dilibatkan dalam proses persiapan makanan.

Dari jumlah tersebut, enam orang merupakan tim produksi yang bertanggung jawab dalam menyiapkan bahan, memasak, serta mengemas makanan sebelum dikirim ke sekolah-sekolah.

"Total tim kita di dapur ada 30 orang, untuk tim produksi ada 6 orang," ungkapnya.

Terkait bahan baku, Sirajul jelaskan bahwa makanan MBG itu diperoleh dari pasar tradisional, petani lokal, serta koperasi yang menghimpun hasil pertanian dari masyarakat setempat.

"Dari pasar tradisional, petani lokal, koperasi yang menghimpun hasil pertanian lokal," jelasnya.

Ads Arusbawah.co
Tag

MORE