"Kadar gizinya tetap sama, hanya bentuknya saja yang berbeda. Ada biskuit, telur rebus, jeruk, kurma, dan susu kemasan. Untuk anak-anak TK dan PAUD, menu ini sudah cukup memenuhi kebutuhan gizi mereka," tambah Sirajul.
Lebih lanjut, Sirajul bilang kalau secara operasional, pembagian makanan tetap berjalan seperti biasa diluar bulan Ramadhan.
Namun, makanan yang bagikan tidak lagi dikonsumsi di sekolah, melainkan harus dibawa pulang kerumah.
"Alat makan yang sebelumnya menggunakan ompreng, kini diganti dengan totebag agar lebih praktis saat dibawa pulang," jelasnya.
Kemudian, terkait jadwal pengantaran makanan juga tidak mengalami perubahan, masih tetap sama seperti biasa yakni mulai pukul 07.50 hingga 10.00 pagi.
Namun, siswa tidak diperbolehkan makan di sekolah dan harus membawa makanan tersebut untuk berbuka puasa di rumah.
"Kami juga ingin mengajarkan anak-anak agar terbiasa berpuasa. Jadi, kami berharap mereka bisa menahan diri untuk tidak makan di sekolah dan baru menyantap makanan saat berbuka di rumah," ungkap Sirajul.
Untuk sekolah dengan jadwal belajar setengah hari, seperti TK dan SD kelas 1-2, makanan mulai didistribusikan pukul 07.50 pagi.
Sementara itu, bagi siswa yang masuk siang, makanan dikirim mulai pukul 10.00 pagi.
Sebagai informasi, berikut daftar sekolah penerima Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Samarinda:
Tag