ARUSBAWAH.CO - Keterlambatan pembangunan di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan jadi sorotan serius Komisi III DPRD Kaltim.
Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Abdulloh, langsung turun tangan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi proyek, Jumat (17/01/2025).
Abdulloh menegaskan, langkah ini diambil setelah mendengar keluhan warga yang khawatir proyek tak selesai tepat waktu.
“Kami datang untuk memastikan pekerjaan ini selesai sesuai target,” ungkapnya.
Sidak itu juga diikuti jajaran Komisi III lainnya, seperti Wakil Ketua Akhmed Reza Pahlevi, Sekretaris Abdurahman KA, serta anggota Sugiyono, Baharuddin Muin, Sayid Muziburrachman, dan Subandi.
Dalam sidak itu, Abdulloh mengungkapkan bahwa proyek mengalami keterlambatan.
Meski begitu, menurutnya, keterlambatan ini masih dalam batas aturan Peraturan Gubernur (Pergub).
“Ada toleransi hingga 50 hari kerja, tapi dengan denda harian Rp 25-30 juta,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa kontraktor wajib menyelesaikan pekerjaannya dalam 38 hari ke depan.
Jika tidak, sanksi lebih berat akan menanti.
“Kalau masih melanggar, mekanisme berikutnya akan diambil oleh Dinas PU,” tegas Abdulloh.
Manajemen RSUD dan Dinas PUPR juga diingatkan untuk lebih serius dalam pengawasan proyek.
Abdulloh meminta agar pihak terkait tak lagi lengah hingga akhirnya merugikan negara.
“Kami tekankan agar pengawasan lapangan diperketat. Jangan sampai ada lagi keterlambatan yang membuat masyarakat dirugikan,” lanjutnya.
Terkait kemungkinan sanksi blacklist bagi kontraktor, Abdulloh menyebutkan bahwa pihaknya akan memastikan semuanya sesuai aturan.
“Kalau pelanggaran terus terjadi, mekanismenya sudah ada. Kami akan pastikan semuanya sesuai aturan,” tambahnya.
Melalui langkah ini, Komisi III berharap pembangunan RSUD dr. Kanujoso bisa rampung tepat waktu.
Pasalnya, kelanjutan proyek ini sangat penting untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.
“Tujuan kami memastikan rumah sakit ini bisa segera beroperasi optimal, supaya keresahan warga bisa terjawab,” pungkas Abdulloh. (wan)
