Sebelumnya, KPU Kota Samarinda menargetkan partisipasi pemilih mencapai 78 persen, meskipun Pilwalkot 2024 hanya menghadirkan pasangan calon tunggal, yakni Andi Harun – Saefudin Zuhri yang melawan kotak kosong.
"Rendahnya partisipasi pemilih harus menjadi perhatian serius. Ini yang harus dievaluasi KPU Samarinda," ujarnya.
Samri juga menyoroti kurangnya sosialisasi dan edukasi yang dilakukan oleh KPU kepada masyarakat. Menurutnya, upaya meningkatkan kesadaran pemilih tidak hanya perlu dilakukan di tingkat kelurahan, tetapi juga harus menjangkau rukun tetangga (RT).
"KPU seharusnya lebih giat dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Sosialisasi tidak cukup hanya di kelurahan, tetapi harus sampai ke tingkat RT agar partisipasi pemilih meningkat," tambahnya.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa KPU tidak boleh terus-menerus menggunakan alasan klasik terkait rendahnya partisipasi pemilih.
"Anggaran sudah tersedia, tinggal bagaimana keseriusan dalam menjalankannya. Jika difokuskan dengan baik, peningkatan partisipasi pemilih pasti bisa dicapai," tandasnya.
DPRD Kota Samarinda menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh agar Pilkada selanjutnya dapat melibatkan lebih banyak masyarakat dalam proses demokrasi. (adv)
Tag