“Seperti tahun lalu Rp 500 ribu, dan untuk rencana ke depan ini belum tahu karena masih lama juga,” ujarnya.
Sri Hartono sampaikan jika hanya 10 atau 20 saja yang memohon untuk terlaksanakanya acara perpisahan itu, belum dapat dikategorikan mewakili permintaan seluruh siswa yang ada di sekolah itu.
“Karena ini harus jelas dan kongkrit terkait masalah ini, jika ada permintaan dari siswa yang meminta acara itu di hotel maka kami tidak akan bayar, maka dari itu adanya penarikan tersebut karena kalau hanya satu dua orang saja tentu saja tidak mampu untuk membiayainya,” ucapnya.
Dalam penjelasannya itu Sri Hartono menganjurkan agar jika ada permintaan untuk melaksanakan perpisahan di luar sekolah, sebaiknya para siswa bisa menabung agar tidak terbebani, seandainya acara itu benar-benar jadi digelar dan membutuhkan dana bantuan dari para siswa.
“Jikalau ada permintaan untuk menggelar acara perpisahan di luar sekolah, maka dipersilahkan bagi siswa untuk menabung guna meringankan orang tua. Karena bagi saya sendiri uang Rp 500 ribu itu terasa berat apalagi untuk para orang tua siswa jadi silahkan ditabung akan kami bantu,” tuturnya.
“Tabungan itu dititipkan dan tercatat, oleh pihak sekolah yang akan bantu untuk menyimpannya, serta dapat dibuktikan pencatatannya,” tambahnya lagi.
Sri Hartono kembali menekankan bahwa pihak sekolah hanya membantu saja sesuai permintaan dari siswa mereka.
Jika pun pelaksanaan perpisahan dilaksanakan dalam sekolah, dirinya sampaikan pihak sekolah juga tidak merasa keberatan.
Tag