"Kami masih mengandalkan satu dapur ini untuk memenuhi kebutuhan 1.429 porsi makanan per hari," kata Sirajul Amin.
Sebelumnya, Samarinda telah memiliki tiga dapur MBG yang diketahui akan beroperasi, masing-masing di Jalan Antasari Gang Keluarga RT 04, Jalan Suryanata, dan Jalan Wahid Hasyim II Gang Wahyu.
Namun, hingga saat ini, hanya dapur di Jalan Wahid Hasyim II yang telah beroperasi dan melayani ribuan siswa setiap harinya.
"Dapur umum yang ada saat ini baru satu titik, tetapi kami merencanakan tambahan hingga tiga dapur umum untuk mendukung pelaksanaan program ini secara lebih luas," tambahnya.
Perlu diketahui bawah setiap porsi makanan dalam program MBG di Kaltim mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp15.000 langsung dari Badan Gizi Nasional (BGN).
Dari jumlah tersebut, sekitar Rp4.000 digunakan untuk membayar gaji karyawan, biaya operasional dapur seperti listrik, air, dan gas.
Sisanya Rp11.000 digunakan untuk bahan pangan dalam setiap porsi makanan.
“Kita mengikuti indeks kemahalan. Jadi untuk Samarinda, memang sudah ada indeks kemahalannya. Kita menyesuaikan ketentuan itu,” kata Sirajul.
"Harga 11 ribu itu baru bahan baku, belum operasional seperti biaya antar makanan, listrik, air, bahan bakar. Dengan biaya operasional mungkin sekitar Rp15 ribu per porsi," pungkasnya.
Tag