Hal yang juga menurutnya tak wajar, adalah soal karyawan yang dibawah oleh kontraktorpun, juga mengalami hal sama (tunggakan gaji).
“Jangankan karyawan yang berada di Samarinda, yang datang dari Pulau Jawa terutama 1 kota dengan perusahaan ( Jakarta) saja sulit untuk menemui pihak perusahaan,” tegasnya.
Hal yang juga terungkap yakni persoalan BPJS Ketenagakerjaan yang ternyata juga tak diterima para pekerja di Proyek Teras Samarinda itu.
“Seharusnya pihak perusahaan juga mendaftarkan para pekerja ke BPJS ketenagakerjaan sebelum memulai proyek namun tidak dilakukan,”ucapnya.
“Dari daftar yang sudah kami pegang, tidak ada satupun yang didaftarkan oleh pihak perusahaan untuk mengurus BPJS ketenagakerjaan,”tutupnya. (dil)
Tag