Tak hanya itu, ia juga aktif dalam penanggulangan stunting dengan melibatkan berbagai pihak terkait.
"Kita sudah punya strukturnya, tinggal diaktifkan dan digalakkan kembali," katanya, mengacu pada peran Dasawisma dan pendamping keluarga yang didorong untuk mendeteksi potensi stunting sejak dini.
Prestasi Syahrudin di bidang kesehatan pun membuahkan hasil.
Beberapa desa di Kecamatan Loa Janan Ilir, termasuk Loa Janan Ulu, berhasil mencatatkan nol kasus stunting.
Hal itu berkat upaya bersama dalam memberikan penyuluhan dan intervensi kepada masyarakat.
Keberhasilan itu menunjukkan komitmen Syahrudin untuk meningkatkan kualitas hidup warganya.
Selain masalah kesehatan, Syahrudin juga sangat peduli terhadap ancaman kebakaran hutan.
Ia rutin mengeluarkan imbauan kepada masyarakat, khususnya di lima kelurahan di wilayahnya, seperti Tani Aman, Simpang Tiga, Sengkotek, Harapan Baru, dan Rapak Dalam, untuk selalu waspada.
Imbauan itu merupakan bentuk tanggung jawabnya dalam menjaga kelestarian lingkungan dan keselamatan warganya.
Sosoknya yang ramah dan mudah berkomunikasi membuatnya disukai banyak orang.
Penghargaan Camat Teladan Terbaik I yang ia terima bukanlah yang pertama.
Pada 2023, ia meraih penghargaan serupa dengan predikat Terbaik II.
Bahkan, sebelum menjabat camat, ia pernah dinobatkan sebagai Lurah Terbaik se-Kota Samarinda pada tahun 2003.
"Juara bukanlah yang utama, yang terpenting adalah apa yang dirasakan masyarakat, terlayani, dan merasa puas," ujar Syahrudin.
Tag