“Hari pertama menunya ayam goreng dengan tumis buncis, buah semangka, dan susu. Hari kedua ada ikan patin dengan sayur bening serta buah melon. Hari ketiga ini menunya telur goreng dengan buah jeruk,” jelas Fanny.
Lebih lanjut, terkait distribusi makanan, ia mengatakan bahwa pengiriman berjalan lancar tanpa kendala.
“Distribusi dilakukan oleh tim dari penyedia makanan menggunakan mobil tertutup, biasanya ada dua hingga tiga orang yang mengantar,” katanya.
Makanan kemudian disalurkan langsung oleh pihak sekolah kepada siswa-siswi.
Menurut Fanny, program ini juga memberikan dampak positif terhadap kehadiran siswa di sekolah.
“Biasanya ada yang sering absen dengan alasan sakit, sekarang mereka lebih rajin datang ke sekolah. Bahkan ada yang bertanya apakah besok masih ada makan siang gratis,” ujarnya sambil tersenyum.
Selain meningkatkan kehadiran siswa, program ini juga berpengaruh terhadap pengeluaran uang saku mereka.
“Alhamdulillah, uang saku mereka berkurang karena tidak perlu membeli jajanan di luar, bahkan ada yang bisa menabung,” katanya.
Saat ditanya mengenai kendala dalam pelaksanaan program MBG di sekolahnya, Fanny menyatakan bahwa hingga hari ketiga belum ada hambatan apapun.
“Semoga program ini terus berjalan lancar dan memberikan manfaat besar bagi siswa,” harapnya.
Tag